Karawang, 26 Juli 2018
Alhamdulillah bisa sampai di level 9 ini "Be Creative". Tadi malam diskusi nya amazing, tidak seperti biasanya.. hari sebelum nya diawali dengan slide ini, yaappp menohok sekali bagi aku pribadi. karena sejati nya anak itu sudah terlahir kreatif hanya kita sebagai orang tua dan lingkungan nya lah yang bisa mematikan kreatifitas itu sendiri.
Setelah kita diminta untuk menggambar pemandangan sesuai dengan apa yang kita bayangkan, lalu kita diminta untuk menyebutkan apa yang kita lihat dari gambar di atas. yaaa, jawabannya beragam ada yang melihat vas bunga, orang sedang berhadap hadapan. gambar sebelahnya ada pohon, burung, singa, monyet.. dari jawaban beragam tersebut adakah yang bisa menjudge salah?. Semua yang di sebutkan itu tidak ada yang salah. karena semua tergantung sudut pandang kita. masing masing orang itu pasti berbeda sudut pandang.
Nah, kalau kita lihat dari 2 slide di atas, kreatif itu tidak hanya berhubungan dengan membuat produk baru yang belum eksis, tapi ternyata lebiiih luas.
Lalu kita diminta untuk membuat garis dari titik titik ini 👇👇
Dari semua jawaban termasuk aku, ternyata membuat garis hanya fokus pada titik titik tersebut, padahal kalau kita berpikir kreatif kita bisa membuat garis seperti ini 👇👇. yaapp yang membedakannya adalah SUDUT PANDANG. Ternyata kalau kita menggeser sudut pandang kita, akan mendapatkan sesuatu yang berbeda.
Kreatif itu mengubah sudut pandang, 👆👆Dari kata impossible menjadi i'm possible, hanya dengan menambahkan sedikiiit saja, geseer dikiit aja, sudah beda arti. Salah satu cara untuk membantu kita melatih berbagai sudut pandang adalaah kita coba mencoba 'bagaimana kalau'.. bagaimana kalau di rumah hanya ada "tempe" dan semuaaa menjawab beragam. ternyata memang kita emak emak juga kreatif untuk menyajikan makanan hanya dari sebuah tempe bisa dijadikan berbagai hidangan tempe penyet, mendoan, oreg tempe, tempe goreng tepung dll.
Lalu kita lanjut ke beberapa metode kreatif yaitu Evolusi, Sintesa, Revolusi, Re Aplikasi. Kita di berikan gambar perkembangan handphone, alat tarnsportasi, dll.. Prinsipnya memang menggeser fungsi benda tersebut menjadi fungsi di luar normal. Tapi kita perlu berhati hati.. Jika hal ini dilakukan untuk hal negatif, artinya tidak sesuai. Jadi re aplikasi hanya merubah menjadi hal yg fungsinya lebih bermanfaat. Kalau dikaitkan dengan pendidikan fitrah, skema fitrah belajar nalar harus berbarengan dengan fitrah iman. Supaya solusi alternatif yg dihasilkan tidak menimbulkan bencana.
Benar benar diskusi tadi malam sangat mencerahkan aku, selama ini kadang aku selalu khawatir zhafran begini dan begitu. Padahal semua anak sudah terlahir kreatif hanya kita sebagai oranga tua yang perlu sedikit menggeser sudut pandang kita untuk bisa memahami kreatifitas anak.
Bismillah semoga kami bisa mengasah kreatifitas zhafran melalui bermain, berimajinasi, memancing rasa ingin tahu, tidak menyalahkan dan melarang, memberikan apresiasi, membebaskan bereksplorasi, berkegiatan kreatif, bercerita dan bergurau, melakukan kegiatan harian, dan istirahat yang cukup.
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative
#Zhafran
.png)
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar